Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

TIDAK MAKAN BERLEBIHAN SAAT BUKA PUASA

 "Bunda, besok kita mulai puasa kan?" Tanya Bagas pada bundanya. " Iya, sayang. Kamu sudah siap puasa  satu bulan penuh?" Tanya bunda Bagas. "Insha Allah bunda, do'akan Bagas ya semoga kuat sampai akhir." Jawab Bagas penuh semangat. " Iya...bunda selalu mendoakan semoga anak bunda yang Sholeh kuat puasa 1 bulan, tahun lalu kan kamu hanya 1 hari tidak kuat puasa, itupun hari pertama, sekarang kamu sudah besar pasti sudah kuat deh puasa sampai akhir." Jawab bunda Bagas menyemangati. "Iya bunda, inshaa Allah" jawab Bagas. Keesokan harinya, Bagas berpuasa dengan penuh semangat. Ba'da duhur Bagas merasa agak lemas. "Bunda... Bagas minta uang 20 ribu boleh? Mau beli jajan buat persiapan buka puasa"  " Mau beli jajan apa begitu banyak?" Tanya bunda Bagas. " Bagas mau beli seblak 5000, eh buah 5000, pisang krispi 5000, dan yang 5000 untuk beli ciki".  "Banyak sekali jajannya, apa nanti muat di perut ka

BAB V

 BAB V SUKA DUKA MENIMBA ILMU DI KOTA PELAJAR Masa-masa indah SMA telah berlalu, kini masanya untuk berjuang kembali meraih asa dan masa depan yang masih tanda tanya. Saya pergi ke Jogjakarta diantar bapak. Saya dan bapak saya sama-sama buta akan kota Jogja, sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di kota pelajar tersebut. Kami berangkat dari rumah jam 12 malam. Kebetulan rumah saya ada di kota kecamatan yang biasa dilewati bus yang berasal dari Tegal, Bandung dan Jakarta. Jam berapa pun kami bisa naik bis menuju kota Purwokerto. Kami mendapatkan bus jurusan Bandung yang mau menuju ke purwokerto. Di Kota Purwokerto terdapat terminal bis yang menyediakan angkutan antar kota antar provinsi dengan sangat lengkap, termasuk jurusan ke Jogja yang ada jam pemberangkatan setiap 1 jam sekali. Sesampainya di Terminal Purwokerto, saya dan bapak mencari bus jurusan Jogjakarta, dan langsung ketemu bus yang terparkir di deretan terminal. Setelah memastikan bus yang mau kami tumpang benar, kami na

Masa-masa Indah di SMA

  BAB IV  Masa-masa Indah Di SMA  Selepas dari SLTP, saya bingung sendiri, mau melanjutkan apa tidak, sebab kakak tertuaku hanya sekoah sebatas SMP. Tetapi apabila tidak meneruskan saya sayang dengan nilai yang telah diraih. Lumayan bagus, sayang kalau tidak meneruskan kata tetangga. Saya pun juga sayang, tetapi melihat kondisi ekonomi keluarga saya tidak tega mau melanjutkan sekolah ke SMA.  Pada waktu yang bersamaan saya juga mendapat undangan untuk masuk ke SMA swasta yang ada di sekitar Kecamatan Ajibarang dan sekitarnya. Saya semakin galau. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengatakan keinginan saya kepada orang tua. Orang tua hanya menyetujui sembari berdoa semoga bisa membiayai. Tetapi pesen orang tua saya, saya hanya boleh sekolah di Kecamatan Ajibarang dan kalau bisa yang negeri biar biayanya ringan. Saya pun bersorak Sorai, mendengar jawaban orang tua saya.  Apabila persyaratan sesuai dengan keinginan orang tua saya, maka saya hanya berkesempatan untuk sekolah di SMA N Aj