RESUME PERTEMUAN KE 12
RESUME PERTEMUAN KE 12 PELATIHAN MENULIS PGRI
PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN
RESUME KE : 12
GELOMBANG : 26
HARI / TANGGAL : SENIN, 13 JUNI 2022
NARASUMBER : SUSANTO, S.Pd.
MODERATOR : NUR DWI YANTI
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat semua, semoga peserta kelas belajar menulis angkatan 25 dan 26 semuanya dalam keadaan sehat walafiat tanpa halangan suatu apapun ini.
Pada malam hari ini kita akan belajar bersama dengan Pak D atau Bapak Susanto S. Pd. , sering kita kenal dengan Pak D. Pelatihan kali ini dikawal oleh moderator cantik Ibu Nur Dwi Yanti. Ibu Dwi Nur Yanti berasal dari Bandung Jawa Barat sekarang bekerja di SDN Muncul 03 beliau adalah alumni kelas BM angkatan 24
Pertemuan kali ini pertemuan ke-12, malam penuh kesibukan karena berbarengan dengan mengaplud nilai rapot. Pelatihan kali ini dibuka dengan bacaan Basmalah Bismillahirrahmanirrahim. Dilanjutkan kata pembuka dari Bunda Dwi Nur Yanti :
"Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Pada malam ini Allah berkenan menganugerahkan kesempatan kepada kita untuk menikmati sajian materi yang sangat menarik dan bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan kita dalam aktivitas menulis. Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya seperti saltik atau salah ketik atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya bisa sederhana bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf atau huruf yang tertukar?"
Malam ini narasumber hebat kita mengangkat tema "Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan".
Malam ini menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik. Entah itu dalam bentuk artikel di koran, media online ataupun dalam bentuk buku. Tema proofreading ini akan disampaikan oleh Pak D Susanto.
Nama lengkapnya beliau adalah Susanto beliau sudah membuat blog tahun 2009 namun benar-benar ngeblok sejak pandemi covid 19 setelah ikut kelas Om Jay gelombang 15.
Ada banyak nama yang dipakai Bapak Susanto di antaranya Pakde Kamto, Pak Dedy Susanto, Pakde sus dan panggilan dalam komunitas komunitas menulis dan KKG adalah Pak D saja. Selain sebagai anak tertua sehingga semua keponakan memanggilnya dengan pak de, Beliau pun tinggal di desa D Tegalrejo. Susanto D artinya Susanto yang tinggal di desa D akhirnya huruf D yang diucapkan de menjadi brand pada blog maupun komunitas dengan sesama blogger di grup WhatsApp
Beliau adalah penulis Creator, konten dan editor. Ada beberapa buku yang sudah diedit oleh Bapak Susanto dan mempunyai buku karya Solo yang berjudul berani menulis dalam 20 hari dan pijar Lentera, Membawa guru pembelajar.
Tema pada malam ini adalah proofreading sebelum menerbitkan tulisan.
Prooreading atau kadang disebut dengan uji baca adalah membaca ulang sebuah tulisan Tujuannya adalah untuk memeriksa, apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Jika kita membuka PUEBI pasti akan segera tahu kesalahan pada tulisan tersebut.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata pada judul artikel kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Selain itu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kalimat baru entah kalimat berita tanya atau perintah.
Dengan melakukan proofreading kesalahan dapat diminimalisir, yang dimaksud kesalahan disini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, consistency dalam penggunaan nama atau istilah hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Tugas mengedit tulisan itu adalah tugas editor, mengapa kita yang jadi Proofrider? Ya benar, itu tugas editor, akan tetapi jika naskah yang kita kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal tentu tugas editor semakin ringan sehingga bisa jadi tulisan kita mendapat apresiasi yang baik, sehingga dibaca tuntas dan bisa lolos. Bayangkan jika tulisan kita banyak sekali kesalahan atau typo.
Penulis sebaiknya juga seorang proofreader setidaknya untuk tulisannya sendiri
Tugas proofreader adalah
- Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca.
- Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji baca bisa diterima Logika dan dipahami
- Proofreader harus dapat mengenali:
1. Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2. Susunannya sudah tepat atau belum
3. Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Jurus jitu untuk menjadi proofreader misalnya seorang proofreader mendapat tugas untuk menguji baca sebuah teks terjemahan, output yang dihasilkan adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Mengapa harus melakukan perlu proofreading? Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak dilewatkan terutama jika berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
Jika menyuruh orang lain sebagai provider setidaknya ada sesuatu yang kita keluarkan jika tidak berupa uang jasa atau ucapan terima kasih.
Cara melakukan proofreading:
Sebelum tulisan diterbitkan pastikan tulisan anda sudah jadi atau sudah selesai. Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak, agar pikiran tidak larut dalam tulisan. Kemudian lakukan proofreading dan bersikap netral artinya menilai karya penulis secara objektif pembaca.
Langkah pertama
Revisi draf awal teks, membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan menambahkan atau menghapus seluruh bagian
Langkah kedua
Merevisi menggunakan bahasa, kata frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks
Langkah ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas dan konsistensi daya memperbaiki kalimat-kalimat yang ambigu.
Langkah keempat
Cek ejaan-ejaan ini merujuk ke KBBI yang mencerminkan gaya penerbit, pembenaran kata kata yang merujuk ke KBBI, konsistensi nama dan ketentuannya jenis bab dan penomorannya.
Kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata, perlu dihilangkan.
Kesalahan cara kesalahan kecil lainnya misalnya memberi spasi atau jarak kata atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Cara mudah melakukan proofreading terutama pada typo sudah diajari oleh Ibu Rita Wati di kelas belajar menulis.
Sesi pertanyaan
1. Dari Elni Serpong gelombang 25
Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor Saya pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku, buku bertema handicraft atau kerajinan tangan. Dalam proses mengedit buku saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yang bahasa Indonesianya agak kurang rapi. Pertanyaannya jika Pak D menjadi saya, apa yang kira-kira Bapak lakukan? Terima kasih
2. Misdawati dari Bukittinggi
Tergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D yang Bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting, apakah benar pak? Mohon penjelasannya selain dari segi pembiayaannya.
3. Ilmi dari Riau
1. Apa perbedaan proofreading dengan editing ?
2. Apakah bagian penting dari proses penulisan ?
3. Bagaimana cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR ?
4. Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini mohon penjelasannya Pak? Terima kasih
4. Umi Rembang
Kita sudah melakukan proofreading tetapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar jadi sebaiknya setelah melakukan proifreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi atau ada tips lain? Terima kasih
5. Ibu Elen dari Serpong
Penulisan proof reeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah atau disengaja?
6. Nur Khotijah
Berarti untuk proofreading setidaknya harus menguasai EYD dan paham kamus bahasa Indonesia dengan baik?
Jawaban Pak D:
Jawaban 1
Nah ini dia benar kata saya, grup ini berisi orang-orang hebat, ajarin dong bu. Ajarin dapat relasi. Jika saya jadi ibu, Penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, Oleh karena itu bisa sebelum diedit, saya konfirmasi maksud kalimat ini apa. Hal ini bagi saya bisa mengurangi kelelahan semoga berkenan.
Jawaban 2
Sama kok Bu jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.
Jawaban 3.
1. Ada yang berpendapat pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten struktur dan bahasa sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi
2. Mudah dipahami maksudnya tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu seperti yang saya Uraikan di atas Bu.
3. Naskahnya disiapin dulu orang lain, tidak ada teknik apapun nunggu hasilnya saja.
4. Jika kita sebagai provider pastikan tulisan sudah jadi siapkan alat KBBI Jika perlu cek typo dengan Google Docs Seperti yang saya lakukan di vidio.
Jawaban 4
Jika memang begitu cobalah lakukan seperti ini, endapkan tulisan google doc perbaiki yang disarankan jika memang sesuai baca atau minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang salah.
Jawaban 5
yuk kita komplain kepada pembuat player.
Jawaban 6
Sepakat
Pertemuan ditutup dengan bacaan doa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Demikian tadi pertemuan kita yang ke 12, semoga pembelajaran malam ini bermanfaat.
Salam literasi
Wonosobo, Juni 2022.
Komentar
Posting Komentar