RESUME PERTEMUAN KE 9
RESUME PERTEMUAN KE 9 PELATIHAN MENULIS PGRI
Sesi Pertanyaan :
Pertama dari Nurjanah Jakarta
Pertanyaan :Manakah waktu yang paling baik untuk menulis?
Jawaban : Waktu yang tepat untuk menulis adalah dini hari menjelang pagi, usahakan bangun lebih awal. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam apabila dikerjakan secara konsisten akan sangat banyak tulisannya. Pagi hari tubuh segar, kalau malam itu tubuh sudah capek, untuk nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak tetap menulis. Memang awalnya berat tapi kalau kita sudah terbiasa jadi enjoy
Kedua : Hurrotul Mardiyah Serang-Banten
Pertanyaan : Bagaimana menjadikan menulis itu sebagai habitat atau budaya harian?
Jawaban : Semua kebiasaan diawali dengan paksaan, misalnya saya fasih berbahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. sekarang ini kita sudah rutin dilakukan, tidak ada paksaan lagi. Kunci awalnya adalah memaksakan diri, lama-lama akan terbiasa
Ketiga : Wiwi Yulistia Bandung
Pertanyaan : jenis tulisan yang ditulis Profesor Naim jenis tulisan apa? Dan Apakah dialog dalam setiap tulisan harus ada?
Jawaban: Hampir sebagian yang ditulis adalah tulisan ilmiah, lampiran penelitian, artikel, buku ilmiah, namun pernah juga mencoba menulis populer (di blog dan Kompasiana) dan cerpen. Dialog tidak harus ada. Dialog hanya Salah satu cara untuk menghidupkan tulisan.
Keempat: Rumiati Palangkaraya
Pertanyaan : persyaratan menulis nomor 5 menulis konsisten harus mencicil, bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung lagi dengan ide awal? Dan bagaimana caranya menulis tidak panjang tetapi bermakna ?
Jawaban : tulisan tidak nyambung tidak apa-apa, jadi nulis itu ada 1 tahap setelahnya yaitu edit, namun tulisan yang sudah selesai kita baca cermati di situ yang Kurang nyambung kita sambung sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nanti akan tersambung, hanya butuh proses dan kebiasaan saja.
Ke lima : Elmi Riau
Pertanyaan : Apa yang melatarbelakangi Bapak terjun sebagai penulis?
Jawaban : di video ini ada sebagian jawabannya tetapi dulu saya menulis karena miskin, betul-betul nggak ada duit. Sekolah hampir tidak lulus. Seiring waktu saya menulis sebagai Klangenan, sebagai cara bahagia karena bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain. Dulu saya berjuang menulis di berbagai media untuk mengajar Honor
Ke enam : Sumiati Lombok Barat
Pertanyaan : Bagaimana agar kita Intens menulis walau dalam kondisi apapun? saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang berbau ilmiah
Jawaban : cobalah kelola rasa coba biasakan atau Kalau mungkin disukai. Tidak mudah memang tapi bisa diusahakan. Semua membutuhkan proses. Demikian juga dengan menulis ilmiah. Menulis ada dua yaitu : Tulisan ilmiah dan Tulisanblog. Tulisan ilmiah yang berbasis otak kiri dan tulisan blog berbasis otak kanan.
Ke tujuh : Ahmad sahudin Lombok Barat Bagaimana mengatasi rasa minder yang saya alami sehingga lebih bergairah dalam menulis.
Jawaban : Terlewatkan
Ke Delapan: Oktavia Hadianingsih Palangkaraya
Pertanyaan : Terkait menulis itu tidak sekali jadi apa tidak jadi bumerang, jadi kehilangan momen atau mood? Bagaimana mensiasatinya?
Jawaban : tidak menjadi masalah, butuh proses pembiasaan. Kebiasaan itu butuh waktu. Mulai lagi seingatnya saja apabila tidak nyambung maka disambung-sambung kan
Ke- Sembilan : Maria Jakarta
Pertanyaan : Bagaimana memanfaatkan waktu menulis selesai kegiatan sedangkan ada situasi yang mengcut untuk kegiatan lagi ? Dan Bagaimana memudahkan ide tulisan mengalir dengan baik sehingga selesai dengan baik terutama dengan genre opini atau ilmiah?
Jawaban: Saya menyukai dunia menulis. saya selalu berpikir memanfaatkan waktu di sela-sela kesibukan. Menulis tidak selalu pakai laptop kadang juga di buku tulis. Untuk menulis jurnal, kita harus mengikuti template Yang Harus dipatuhi. Untuk menulis jurnal memang butuh energi yang banyak
Ke- Sepuluh : Dail Ma'ruf (moderator)
Pertanyaan : Pengalaman Profesor Apakah dengan makin banyaknya karya, baik buku maupun tulisan di media cetak ataupun online, Apakah Bapak bahagia?
Jawaban : Menulis itu membawa berkah atau membawa kebaikan. Kalau bisa menulis kita bisa plong dan banyak saudara. Menulis membuat saya bahagia.
Ke- Sebelas : Shim Chung Wei Jakarta
Pertanyaan : Dengan jeda maka waktu yang cukup lama, apakah tidak mempengaruhi gaya bahasa?
Jawaban : Kita menulis sedikit demi sedikit tidak berarti terjeda lama sampai berhari -hari. Kita bisa menulis 5 sampai 6 kali dalam sehari, jadi tidak terjeda sampai berhari-hari
Ke- Dua Belas : Een Balikpapan
Pertanyaan : Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu bagaimana?
Jawaban: Tulisan yang baik harus selesai. Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: yang pertama tulisan jelas mudah dipahami, yang kedua sinkron antarparagraf, yang ketiga konsisten dalam ide dalam aturan aturan dalam abjad huruf besar dan huruf kecil nya disesuaikan
Ke- Tiga Belas : Siti al-khoiriyah Kebumen
Pertanyaan : Bagaimana caranya membiasakan menulis kembali pengalaman harian yang tertulis di buku harian?
Jawaban : menulis secara acak berdasarkan atau sesuai ingatan saja.
Kesimpulan pada pelatihan menulis ke-9 malam ini adalah menulis itu mudah. Kuncinya kita yang membuatnya mudah. Mari menulis jangan hanya berpikir tentang menulis tetapi Mari kita praktek menulis.
Pelatihan menulis berakhir jam 21.00. Terima kasih Bapak Profesor Ngainun Naim dan moderator dan moderator Bapak Dail Ma'ruf. Saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam literasi
Wonosobo, Juni 2022
Komentar
Posting Komentar