RESUME PERTEMUAN KE 9

 RESUME PERTEMUAN KE 9 PELATIHAN MENULIS PGRI

 

MENULIS ITU MUDAH

PERTEMUAN KE                : 9
GELOMBANG                     : 26
HARI /TANGGAL                : SENIN, 6 JUNI 2022
NARASUMBER                   : PROF. DR. NGAINUN  NAIM
MODERATOR                      : DAIL MA'RUF

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, alhamdulillah kita berjumpa lagi dalam pelatihan menulis PGRI  gelombang 25 dan 26 pada hari Senin, tanggal 6 Juni 2022, dimulai jam 19.00.

Moderator pada malam hari ini adalah Bapak dail Ma'ruf, sedangkan Profesor Doktor ngainun Naim sebagai narasumbernya. Prof. Naim lahir pada tanggal 19 Juli 1925. Pendidikan pertamanya di SD sambidoplang Sumbergempol Tulungagung tahun 1988, kemudian melanjutkan ke MTS Negeri  t
Tunggangri Kalidawir Tulungagung tahun 1991, melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang, S1 di Sunan Ampel Surabaya dan STAIN Tulungagung tahun 1998, tahun 2000-2002 melanjutkan di Universitas Islam Malang tahun 2007, Prof. Naim melanjutkan S3 di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta selesai tahun 2011. 

 Karya ilmiah yang telah dibuat oleh Profesor Naim sudah sangat banyak tercatat ada 33 jurnal akademik dan simposium, 20 buku termasuk buku  yang berjudul " Teraju" yang berisi tentang strategi menulis buku dan mengikatnya dicetak tahun 2017 dan 32 chapter buku. Wow banget karya Profesor Ainun Naim.

 Tema pada malam hari ini adalah menulis itu mudah. Mungkin ini dianggap guyon dan karena pada kenyataannya menulis itu sulit.  Bagaimana agar menulis itu menjadi mudah?  Mari kita simak penjelasan Profesor Doktor Ngainun Naim berikut ini:

Menurut profesor Dr Ngainun Naim ada lima persyaratan agar menulis itu menjadi mudah yaitu :

Pertama bisa membaca 
Membaca itu mudah, tapi membaca perlu jadi kebiasaan dan harus dibiasakan. Jadikan budaya membaca. Membaca dilakukan setiap hari cukup 10-15 menit. Tutup buku lalu renungkan jika dirasa ada yang penting catat walaupun hanya satu kalimat. Mencatat itu bukan memindah isi buku tetapi dicatat versi kita dan bahasa kita Misalnya membaca buku "Pembelajaran di era pandemi" setelah membaca renungi lalu menemukan kesimpulan. Selesai dibaca bisa dibuat semacam resensi.

Kedua praktek menulis
Menulis adalah dunia praktek, jika Pengen jadi penulis ia harus menulis.  Ikut grup menulis merupakan sarana bukan tujuan. Setelah pelatihan harus langsung menulis untuk mengikat pengetahuan dan pengalaman. Segeralah menulis agar tidak hilang momen yang masih diingat. 

Ketiga Tahu apa yang ditulis
Tulis apa yang telah dialami sendiri, dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Contoh pengalaman saya naik grab dengan sopir Nasrani.

Keempat nikmati proses menulis 
Saat menulis Nikmatilah maka akan terasa ringan nikmati prosesnya. Bawa Happy saat menulis.

Kelima Mencicil Tulisan
Nulis itu tidak sekali, jadi bisa dicicil. Profesor Naim menulis perjalanan di Bukittinggi bisa sampai 5 sampai7 kali duduk

Sesi Pertanyaan :

Pertama dari Nurjanah Jakarta 

Pertanyaan :Manakah waktu yang paling baik untuk menulis?

 Jawaban : Waktu yang tepat untuk menulis adalah dini hari menjelang pagi,  usahakan bangun lebih awal.  Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam apabila dikerjakan secara konsisten akan sangat banyak tulisannya. Pagi hari tubuh segar, kalau malam itu tubuh sudah capek, untuk nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak tetap menulis.  Memang awalnya berat tapi kalau kita sudah terbiasa jadi enjoy

Kedua : Hurrotul Mardiyah Serang-Banten

 Pertanyaan : Bagaimana menjadikan menulis itu sebagai habitat atau budaya harian?

Jawaban : Semua kebiasaan diawali dengan paksaan, misalnya saya fasih berbahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. sekarang ini kita sudah rutin dilakukan,  tidak ada paksaan lagi. Kunci awalnya adalah memaksakan diri, lama-lama akan terbiasa

Ketiga : Wiwi Yulistia Bandung

Pertanyaan : jenis tulisan yang ditulis Profesor Naim jenis tulisan apa? Dan  Apakah dialog dalam setiap tulisan harus ada?

Jawaban: Hampir sebagian yang ditulis adalah tulisan ilmiah, lampiran penelitian, artikel, buku ilmiah,  namun pernah juga mencoba menulis populer (di blog dan Kompasiana) dan cerpen. Dialog tidak harus ada. Dialog hanya Salah satu cara untuk menghidupkan tulisan.

Keempat:  Rumiati Palangkaraya

Pertanyaan : persyaratan menulis nomor 5 menulis konsisten harus mencicil,  bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung lagi dengan ide awal? Dan  bagaimana caranya menulis tidak panjang tetapi bermakna ?

Jawaban : tulisan tidak nyambung tidak apa-apa, jadi nulis itu ada 1 tahap setelahnya yaitu edit, namun tulisan yang sudah selesai kita baca cermati di situ yang Kurang nyambung kita sambung sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nanti akan tersambung, hanya butuh proses dan kebiasaan saja.

 Ke lima : Elmi Riau 

Pertanyaan : Apa yang melatarbelakangi Bapak terjun sebagai penulis? 

Jawaban : di video ini ada sebagian jawabannya tetapi dulu saya menulis karena miskin,  betul-betul nggak ada duit. Sekolah hampir tidak lulus. Seiring waktu saya menulis sebagai Klangenan, sebagai cara bahagia karena bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain. Dulu saya berjuang menulis di berbagai media untuk mengajar Honor

Ke enam : Sumiati Lombok Barat

Pertanyaan : Bagaimana agar kita Intens menulis walau dalam kondisi apapun? saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang berbau ilmiah 

Jawaban : cobalah kelola rasa coba biasakan atau Kalau mungkin  disukai. Tidak mudah memang tapi bisa diusahakan. Semua membutuhkan proses. Demikian juga dengan menulis ilmiah. Menulis ada dua yaitu :  Tulisan ilmiah dan Tulisanblog. Tulisan ilmiah yang berbasis otak kiri dan tulisan blog berbasis otak kanan. 

 Ke tujuh : Ahmad sahudin Lombok Barat Bagaimana mengatasi rasa minder yang saya alami sehingga lebih bergairah dalam menulis.

Jawaban : Terlewatkan 

Ke Delapan: Oktavia Hadianingsih Palangkaraya 

Pertanyaan : Terkait menulis itu tidak sekali jadi apa tidak jadi bumerang,  jadi kehilangan momen atau mood? Bagaimana mensiasatinya?

Jawaban : tidak menjadi masalah,  butuh proses pembiasaan.  Kebiasaan itu butuh waktu. Mulai lagi seingatnya saja apabila tidak nyambung maka disambung-sambung kan

Ke- Sembilan : Maria Jakarta

Pertanyaan :  Bagaimana memanfaatkan waktu menulis selesai kegiatan sedangkan ada situasi yang mengcut untuk kegiatan lagi ? Dan Bagaimana memudahkan ide tulisan mengalir dengan baik sehingga selesai dengan baik terutama dengan genre opini atau ilmiah? 

Jawaban:  Saya menyukai dunia menulis.  saya selalu berpikir memanfaatkan waktu di sela-sela kesibukan. Menulis tidak selalu pakai laptop kadang juga di buku tulis. Untuk menulis jurnal, kita harus mengikuti template Yang Harus dipatuhi. Untuk menulis jurnal memang butuh energi yang banyak

Ke- Sepuluh : Dail Ma'ruf  (moderator)

 Pertanyaan : Pengalaman Profesor Apakah dengan makin banyaknya karya, baik buku maupun tulisan di media cetak ataupun online, Apakah Bapak bahagia?

Jawaban : Menulis itu membawa berkah atau membawa kebaikan.  Kalau bisa menulis kita bisa plong dan banyak saudara. Menulis membuat saya bahagia.

 Ke- Sebelas : Shim Chung Wei Jakarta

 Pertanyaan : Dengan jeda maka waktu yang cukup lama, apakah tidak  mempengaruhi gaya bahasa? 

Jawaban : Kita menulis sedikit demi sedikit tidak berarti terjeda lama sampai berhari -hari. Kita bisa menulis 5 sampai 6 kali dalam sehari, jadi tidak terjeda sampai berhari-hari

Ke- Dua Belas : Een Balikpapan

 Pertanyaan : Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu bagaimana?  

Jawaban: Tulisan yang baik harus selesai. Hasil tulisan dikatakan baik dan menarik itu apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: yang pertama tulisan jelas mudah dipahami, yang kedua sinkron antarparagraf, yang ketiga konsisten dalam ide dalam aturan aturan dalam abjad huruf besar dan huruf kecil nya disesuaikan

Ke- Tiga Belas : Siti al-khoiriyah Kebumen

Pertanyaan : Bagaimana caranya membiasakan menulis kembali pengalaman harian yang tertulis di buku harian?

Jawaban : menulis secara acak berdasarkan atau sesuai ingatan saja.

Kesimpulan pada pelatihan menulis ke-9 malam ini adalah menulis itu mudah. Kuncinya kita yang membuatnya mudah. Mari menulis jangan hanya berpikir tentang menulis tetapi Mari kita praktek menulis.

Pelatihan menulis berakhir jam 21.00. Terima kasih Bapak Profesor Ngainun Naim dan moderator dan moderator Bapak Dail Ma'ruf.  Saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 Salam literasi 

Wonosobo, Juni 2022



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB VI MELANGKAH KE JENJANG PERNIKAHAN

RESUME PERTEMUAN KE 29

RESUME PERTEMUAN KE 30