RESUME PERTEMUAN KE 20

 RESUME PERTEMUAN KE 20 PELATIHAN MENULIS PGRI 



Menguak Dapur Penerbit Mayor 

Pertemuan Ke.   : 20 

Gelombang.        : 26 

Hari / Tanggal.   : Jum'at / 1 Juli 2022 

Narasumber.      : Edy S. Mulyanta

Moderator.          : Rosminiyati 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat - Nya, sehingga pada malam hari ini, Jum'at, tanggal 1 Juli 2022, kami gelombang 25 dan 26 bisa mengikuti kembali pelatihan menulis PGRI pada pertemuan yang ke-20.

Pertemuan malam ini membahas tentang tema " Menguak Dapur Penerbit Mayor" yang akan disampaikan oleh Bapak Edy S. Mulyanta,S.SI.M.T dengan didampingi moderator Ibu Rosminiyati.

Bapak Edy S. Mulyanta adalah Manajer PT. Penerbit Andi Publisher yang bertempat di Kota Yogyakarta. Beliau lahir di Yogyakarta, 24 Mei 1969. Mempunyai seorang istri dan 3 orang putra. Awalnya beliau seorang penulis buku, kemudian dipercaya mengelola penerbitan buku, sekarang sudah berlangsung selama 20 tahun.Masa pandemi merupakan ujian terberat dalam mengelola penerbitan buku. Beruntung sebelum pandemi , pemerintah  telah mengeluarkan undang - undang perbukuan tentang format baru digital untuk dikembangkan di dunia perbukuan.

Dunia penerbitan berada dibawah IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia) merasa was-was karena Undang-undang No.3 tahun 2017 tentang sistem perbukuan telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahap menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya peraturan pemerintah  No. 22 tahun 2022 telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah  ke dunia digital di percetakan. Hal tersebut membuat dunia penerbitan bergegas untuk mengubah haluan visi misi ke arah yang up to date menyongsong perkembangan teknologi yang lebih cepat  dibandingkan perkembangan dunia  bisnis penerbitan secara umum. Penerbit dibawah IKAPI  mementingkan UUD ( Ujung Ujungnya Duit) untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. secara otomatis cash flow akan terganggu, sehingga banyak penerbit akhirnya berpindah halauan ke usaha lain.

 Tahun 2020-2022 merupakan masa paceklik bagi industri penerbitan, akan tetapi berbeda dengan dunia penulisan yang justru marak-maraknya.  Hal ini mungkian karean aktifitas kita dibatasi, sehingga banyak yang memberikan kesempatan untuk bekerja dari rumah (WFH). 

Penerbit seperti kami tidak kekurangan naskah. Penerbit yang mempunyai  banyak naskah masuk,  masih stabil namun angka penjualan yang turun hingga 90%. Toko buku sebagai autlet utama kami banyak yang tutup. Sekolah dan kampus sebagai sumber pendapatan kami juga melakukan proses belajar mengajar secara daring

Isi buku reguler sempat terhenti sehingga banyak penulis yang mempertanyakan masa depan penerbitan di Indonesia secara umum.

Semua tema buku ternyata bisa digantikan oleh digital. Hal inilah yang memberikan harapan baru penerbit untuk masih tetap mempertahankan bisnis bukunya. Umpan balik atau respon pasar buku yang lesu tampaknya sudah mulai terasa mulai awal tahun 2020 - 2022 ini. Sehingga beberapa penerbit yang terlanjur mengurangi produksi bukunya bisa tertinggal oleh penerbit yang masih konsisten mempertahankan produksi bukunya.

Data-data pemasaran tidak pernah bohong, bahkan beberapa buku dengan tema yang termasuk masih sangat baik di pasar.  Para penerbit saat ini sedang gencar untuk tetap mempertahankan Lini bisnis yang memang telah diuji oleh perubahan zaman. dalam hal ini memang membutuhkan dana yang luar biasa besar untuk mencoba menggali lebih dalam pasar-pasar buku, yang tidak tergoyahkan dengan perkembangan teknologi yang begitu gencar di dalam dunia start-up dikenal dengan strategi bakar uang. Disini penerbit-penerbit masih mencoba untuk melakukan beberapa penelitian tema yang masih tetap baik di pasar

Tema yang menjadi primadona ke depan adalah berkaitan dengan kurikulum baru merdeka belajar. Ibu tentunya mempunyai pengalaman tentang hal ini, bisa dicoba ditawarkan karena peluang untuk terpilih cukup menarik dengan tema kurikulum yang baru. Penerbit-penerbit Mayor mempunyai idealisme masing-masing sehingga perlu bapak-ibu perhitungkan jika mengusulkan usulan buku ke Penerbit penerbit tersebut

Toko buku saat ini sudah mulai berkembang biak.  Toko buku memang cukup berbeda dengan Lini sekolah maupun kampus

Tema buku yang menjadi andalan toko buku saat ini adalah tema buku non teks seperti buku anak, buku motivasi dan agama, fiksi hingga buku masak yang masih nangkring di 10 besar dengan data buku terlaris di setiap toko buku di Indonesia.

Yang menjadi permasalahan di dunia penerbitan adalah masalah modal beserta pembiayaan produksi. Produksi satu buku membutuhkan biaya cukup besar nilainya dalam sebuah proyek terbitan 1 judul buku.

Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku adalah penerbitnya yang membiayai. Karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya misalnya dibiayai oleh penulisnya sendiri baik melalui skema dana pribadi CSR perusahaan dana penelitian daerah dana sekolah dan lain-lain.

Skema penerbitan Indi 4 Maret saat pandemi dengan pembiayaan dari penulis akhirnya sebuah naskah dapat diterbitkan

Maraknya penerbitan indie ini ternyata memicu permasalahan yang lain yang belum pernah terjadi selama berkarier di dunia penerbitan yaitu menjadi langkanya nomor isbn di Perpustakaan Nasional 

Geger isbn pun menjadi permasalahan literasi di Indonesia menjadi sorotan dunia.  Untuk menulis di Indonesia menjadikan nomor ISBN tidak kuasa menerima energinya itu,  ternyata ada anomali yang tidak wajar terjadi dunia perbukuan Indonesia. Brand yang biasanya tersedia dengan mudah untuk mendapatkannya, saat ini menjadi nomor mewah yang cukup sulit untuk mendapatkannya. Hal ini karena dipicu keinginan menulis buku hanya untuk mengejar angka kredit Semata, tanpa  berpikir apakah tulisan tersebut disebarluaskan ke masyarakat seperti amanat undang-undang perbukuan 2017.

Manfaat ISBN menurut  Perpustakaan Nasional :

1.  Identitas sebuah buku  

2. Sarana promosi 

3. Alat untuk memperlancar arus distribusi 

4. Saran informasi meningkatkan poin angka kredit untuk kenaikan pangkat golongan dosen sekaligus menjadi salah satu alat ukur untuk penilaian akreditasi Universitas

Pemicu kelangkaan ISBN adalah nomor 5 tersebut pada dasarnya bukan karena kesalahan ekosistem penerbitan.

Saat ini konsep penerbitan buku oleh pemerintah dicoba untuk kembali sesuai dengan undang-undang perbukuan 2017, buku harus tersebar luas di masyarakat. Perpustakaan Nasional akhirnya memberikan kebijakan baru untuk membuat  nomor untuk menghemat ISBN yang telah dicatat oleh ISBN internasional.

Gambar struktur dan rentang Bulog block number ISBN Indonesia.

Ini adalah struktur utama ISBN pada kitchen Element menunjukkan bahwa jumlah produksi buku yang terbit untuk mengetahui jumlah rata-rata produksi buku sebuah penerbit. 

Semoga dengan kebijakan ini, Semangat menulis tetap terjaga. Buku adalah sumber ilmu yang memang harus disebarluaskan ke masyarakat umum untuk meningkatkan literasi di segala bidang.

Gambar buku nonteks

Buku dengan omset terbesar adalah buku teks pelajaran utama karena pasalnya sangat besar seluruh sekolah di Indonesia.

Buku ini melalui proses seleksi dari pemerintah yang cukup ketat. Semua penerbit mempunyai peluang yang sama akan tetapi penerbit yang misi dan visinya di buku pelajaran biasanya yang lebih siap.

Buku teks pendamping atau modul biasanya mempunyai pasar yang lebih kecil, akan tetapi sangat fleksibel pola pemasarannya tidak mustahil buku ini juga mempunyai omzet yang cukup besar juga disalurkan ke proyek-proyek pemerintah.

Buku umum dasarnya paling kecil karena outlet utama adalah toko buku baik toko buku modern maupun tradisional.

Penerbit Maya mempunyai saluran pemasaran yang cukup banyak, omni channel marketing sehingga selama pandemi bisa berkelit disaat yang sulit.

Sebagai calon penulis dapat mencoba menawarkan semua tipe tulisan supaya peluang terbitnya menjadi lebih besar saat ini. Pasar fokus sudah mulai bangkit lagi akan tetapi produksi buku sudah terlanjur melambat sehingga bulan bulan ke depan jumlah judul buku yang beredar di Indonesia akan mengalami penurunan akibat dua setengah tahun pandemi.

Ini kesempatan bagi kita semua untuk tetap semangat menulis karena pasar buku masih cukup menarik, mengingat buku fisik masih menjadi andalan utama penerbit dalam mencari peruntungannya.

Kesimpulan : penerbit adalah sebuah lembaga yang mencari profit dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan bukunya, sesuai dengan visi dan misinya penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku supaya tidak Anda dapat ditangkap penerbit dan disebar disebarluaskan ke pembaca. 

Pertanyaan 1 Indri Novita Sari 

Penulis pemula yang namanya tidak familiar sama sekali, tentu butuh usaha ekstra agar bisa lolos di penerbit mayor, tentu yang dikejar pertama itu penerbit ini. 

1. Apa boleh misalnya kita menerbitkan buku Solo lewat penerbit indie terus nanti pengin ada di penerbit Andi atau Gramedia yang notabenenya mayor, apakah itu bisa?

2. untuk  Penerbit Mayor atau penerbit Andi misalnya penulis berupa novel untuk kriteria novel yang lolos di penerbit Andi itu yang bagaimana apa yang renyah, romansa Magic, horor dan lainnya 

3. Apa pemula yang lolos di penerbit Andi tanpa menggandeng penulis senior?


Jawaban 1

1. Pada dasarnya sebuah terbitan hanya boleh dalam 1 penerbit saja karena hak cipta penulis ada di kena hak cipta ada di penulis. Maka penulis dapat menerbitkan edisi selanjutnya di penerbit lain dengan mencabut hak terbit pertama tersebut berikan hak terbit.

2. Novel  adalah naskah yang laku di toko buku dan proyek pemerintah novel yang bisa lolos di penerbit memang harus mempunyai tema yang kuat, ada unsur pendidikan, lokalitas daerah juga menarik sehingga contoh Laskar Pelangi itu mengangkat lokalitas daerah Negeri 5 Menara mengangkat dunia pesantren dan lain-lain.

Humor contohnya tulisan-tulisan Raditya Dika,  masih cukup menarik hanya perlu riset untuk menentukan tema baru apa untuk generasi digital saat ini.

3. Tiga penulis pemula mempunyai peluang yang besar untuk penerbit jika memang unik materinya.

Buku yang ditulis oleh anak SMP cukup baik pemasaran bukunya.

Buku Solo memang butuh perjuangan yang lebih berat, untuk mengatasi nama yang belum dikenal, Bapak Ibu bisa meminta kata pengantar atau komen penulis terkenal untuk mendongkrak pasar.

Pengantar dari penulis senior tokoh masyarakat artis atau orang yang dianggap ahli.

Pertanyaan 2 dari asal aceh hidayatullah man 2 pandeglang 

Bagaimana prosesnya daftar cetak buku dan pembiayaan dan benefitnya apa?

Jawaban 2

Ada dua konsep yang berbeda yang perlu bapak-ibu ketahui, dalam memproduksi buku, mencetak buku atau menerbitkan buku,  keduanya mempunyai arti yang berbeda sekali.

Mencetak buku hanya akan memproduksi buku saja tanpa proses editing, setting dan desain cover karena hal ini dilakukan oleh penulis sendiri.

Menerbitkan buku artinya menyerahkan naskah untuk diproses menjadi buku ada proses editing, setting, perwajahan buku, dalam perwajahan buku luar atau cover dan back cover

Untuk naskah reguler pembiayaan dilakukan oleh penerbitnya dengan terlebih dahulu melakukan kajian bisnis,  sebuah buku ataukah apakah menguntungkan atau tidak.

Kajian bisnis sebuah buku sering gagal, sehingga banyak buku yang tidak mampu dijual oleh penerbitnya sehingga diputuskan untuk dikembalikan ke penulisnya

Penulis terkadang membiayai sendiri karena mendapatkan sponsor, menang hibah penulisan dari pemerintah atau pembiayaan sendiri.

Silakan mengirimkan sampel  naskahnya ke email penerbit yang bersangkutan. Penerbit akan melakukan seleksi dan kajian pemasaran Buku untuk usulan naskah yang dikirimkan terbit, maka penerbit akan membiayai penerbit dan penerbitan buku tersebut biasanya cetak buku kisaran antara 1000 sampai 2000 eksemplar.

Saat ini minimal adalah 300 eksemplar untuk mengantisipasi undang-undang perbukuan 2017 yang mensyaratkan terbitan harus tersebar luas di masyarakat hal ini menjadi syarat untuk dapat mengeluarkan ISBN dari perpusnas.

Jumlah cetak tidak 300 eksemplar digunakan untuk memberikan hibah penulisan buku ajar untuk dosen, kisaran hibah buku adalah 15 juta sampai 25 juta untuk produksi buku 300 eksemplar ukuran UNESCO 16 * 23 cm 12 poin 1 spasi

Pertanyaan 3 Bu Erni dari Riau 

1. Syarat utama naskah dapat diterima oleh penerbit mayor ?

2. Setiap penerbit tentu ada kelebihan dan kekurangannya yang saya tanyakan apa kekurangan dari penerbit mayor ?

3. Apa trik yang harus dilakukan oleh penulis pemula agar naskah dapat dengan cepat pada penerbit mayor? 

4. Target penerbitan naskah pada setiap bulan atau tahun pada penerbit mayor

5. Kira-kira saat ini apa tema-tema yang akan diterbitkan oleh penerbit Mayor tentu saja orang dapur pasti tahu bolehkah kami dikasih Rahasianya sedikit?

Jawaban 3

1. Syarat utama adalah otentik mengikuti kaidah buku ajar untuk buku pelajaran mengikuti tren dapat ditelusur Google Translate https:// trends google.com Trends 

2. Kekurangan penerbit Mayor adalah Jumlah judul jumlah produksi yang besar serta saluran pemasaran yang beragam sehingga proses cukup lama dan rumit

3. Naskah harus berani diusulkan Ke penerbit dan penulis penulis senior yang ada di grup ini sudah ada 26 Angkatan sehingga tidak ada salahnya Bapak Ibu bersilaturahmi dengan teman-teman angkatan sebelumnya.

4. Target terbitan penerbit Andi adalah 500 judul per tahun

5. Buku Tema anak sangat menarik untuk diterbitkan sayang pembuatannya rumit dan membutuhkan kemampuan ilustrasi yang banyak.

Berani menulis fiksi dengan muatan lokal sayang tidak semua penulis piawai merangka kata-kata fiktif dalam sebuah cerita.

Buku pelajaran baik utama maupun pendamping kelemahannya penulis pesaing sudah banyak sehingga akan terbit sangat ketat sebaiknya pesaingnya 

Pertanyaan 4 rumiati dari gelombang 25

Setelah membaca penjelasan Bapak tentang dunia perbukuan dan percetakan pada masa pandemi. Saya selaku guru yang tidak secara langsung juga membutuhkan buku pelajaran maupun buku pendamping untuk mengajar turut merasakan betapa sulitnya mengajar tanpa tatap muka dengan siswa yang biasanya mereka memiliki buku pegangan yang diterbitkan oleh penerbit tertentu.

1. Apa yang dilakukan oleh para penulis buku percetakan atau penerbit buku serta Pemasaran Buku pada masa sulit tersebut?

2.  Apakah proses pemasarannya sama dengan proses pemasaran buku cetak 

3. Bagaimana nasib buku yang dicetak tanpa mendapatkan isbn

4 Apakah ada pengganti isbn agar karya kita diakui

Jawaban 4

1 penerbit mengalihkan jualannya ke jualan online sehingga banyak marketplace yang kami gunakan untuk menyalurkan produksi buku yang sudah tercetak saluran.  Pemerintah masih cukup kuat untuk menopang cash flow penerbit tentunya. Penerbit yang mempunyai modal judul buku yang banyak lebih mudah bertahan Kami mempunyai sekitar 30000 judul terbit sehingga lebih leluasa memilih dan meramu judul buku untuk proyek pemerintah

Dua buku fisik contohnya di www.bandi.com ini adalah model katalog sederhana Pemasaran Buku digital sayang masih banyak pembaca yang belum familiar dengan transaksi buku digital

Gambar buku digital

Bisa juga di katalog buku-buku pelajaran kami di http: /buku digital. mate mate. it keles

3. Buku yang tidak mempunyai isbn memang akan mendapat angka kredit yang lebih kecila da nomor pengganti isbn yang disebut dengan G GKI yang dikeluarkan oleh Google kiki hanya berurusan dengan identifikasi buku yang akan dijual menggunakan platform Google

2 gambar

Bapak Ibu bisa melalui proses penerbitan sendiri secara digital melalui Partnership dengan Google belum diakui secara sah sebagai pengganti isbn 

Pertanyaan 5 manggarai Jakarta  

1 penerbit melaporkan deskripsi buku ke ISP pusat maksudnya secara internasional 2 Berapa lama proses penomoran isbn kejutan satu naskah ke beberapa penerbit Mayor Mungkinkah satu buku yang sama terbit di lebih dari 1 penerbit

Jawaban 5

1. betul, isbn buku kita selalu dilaporkan secara internasional sehingga terpantau oleh Pusat isbn di Inggris tidak ada sebuah buku yang sama isbn nya karena nomornya unik seperti sidik jari atau IP address internet kelemahannya yaitu bisa habis jatah nomornya

2 Proses standar Perpustakaan Nasional adalah 3 hari kerja pada prakteknya bisa lebih cepat dari standar tersebut terkadang bisa lama untuk penerbit penerbit minor atau indie karena ada beberapa persyaratan penyebarluasan yang harus diikuti.

3. Tidak mungkin Pak karena saat pengajuan isbn akan terdeteksi jika terjadi duplikasi judul salah satu akan gugur biasanya pengajuan yang terakhir akan digugurkan .

Pertanyaan 6 

Tadi Bapak menyebutkan angka penjualan yang turun hingga 90% toko buku sebagai atlet utama banyak yang tutup Bagaimana penerbit Mayor bisa tetap Survive dengan kondisi seperti itu

Jawaban 6

Ini jawaban yang sama dengan diatas penerbit mengalihkan jualannya ke jualan online sehingga banyak marketplace yang kami gunakan untuk menyalurkan produksi buku yang sudah tercetak menopang cash flow penerbit-penerbit yang mempunyai modal judul buku yang banyak lebih mudah bertahan Kami mempunyai sekitar 50000 judul terbit sehingga lebih leluasa memilih dan meramu judul buku untuk proyek pemerintah

Yang bertahan adalah penerbit yang memang sudah mempunyai modal judul banyak karena masuk ke beberapa saluran pemerintah karena bisa sehingga penerbit-penerbit yang koleksi judulnya masih bisa bertahan akan tetapi tidak semua penerbit bisa seberuntung seperti itu banyak yang kemudian tutup apalagi ada badai isbn banyak penerbit yang akhirnya menyerah karena kesulitan modal produksi buku

Pertanyaan  7 

Tadi telah disampaikan oleh Bapak karena cukup ketatnya kajian bisnis sebuah buku sehingga banyak buku yang tidak mampu dijual oleh penerbitnya lalu dikembalikan ke penulisnya menyiasati supaya buku kita laku terjual dan bisa diterima oleh penerbit Apakah ada trik khusus dalam penjualan buku?

Jawaban 7

Trik yang paling mujarab memang konten is the king sehingga secara organik buku tersebut akan Mandiri jualan sendiri tetapi memang 1001buku tersebut untuk biasanya penulis dapat menggunakan jurus klise ATM amati tiru modifikasi dari buku buku best seller nama kita bisa menyangkut di Google sehingga penerbit dapat melihatnya saat Googling karena Googling jejak digital calon penulis biasanya dilakukan oleh penerbit termasuk kami trik gampang nama bapak ibu coba di Google apakah menarik Indah Google atau tidak itulah jejak digital bapak itu

Gambar 

Pertanyaan 8  Bu Septi Wonosobo 

Untuk lolos di percetakan Mayor, Minimal berapa halaman dan maksimal berapa halaman apakah ada ketentuan jumlah halaman?

Jawaban 8

Menurut aturan UNESCO ketebalan halaman sebuah buku adalah 40 halaman untuk 12 halaman yang laku 12 halaman yang laku buku 1000 halaman juga bisa lagu jika memang sangat dibutuhkan pembaca

Buku farmakope jumlah halamannya halamannya lebih dari 1000 akan tetapi banyak dicari oleh pembacanya yaitu dokter ahli obat Farmasi Rumah Sakit perawat dan lain-lain

Jumlah halaman Sebenarnya bukan ketentuan utama karena variabel yang mempengaruhi buku laku atau tidak bukan hanya dari jumlah halaman saja untuk buka Ajar kami biasanya mensyaratkan minimal 100 halaman supaya punggung Bukunya ada dan jumlah dan judul buku terlihat.

Jumlah halaman 100 sampai 200 halaman kisaran harga buku adalah 50 sampai Rp150.000 masih sesuai dengan kantong pembeli buku di Indonesia

Pertanyaan 9 hanya sebuah bukan pertanyaan hanya sebuah pernyataan

Bersyukur dengan adanya pandemi tidak berkembang pesat seperti sekarang mengalahkan literasi manual bagi penulis pemula untuk memiliki buku sendiri atau Solo Pasti masih susah untuk menerbitkannya karena para penerbit masih banyak orderan seandainya sejak dulu para penerbit menjemput bola koleksi buku yang lumayan banyak.

Jawaban 9

Setuju sekali tandem sehingga kita bisa tergagap dan tergopoh-gopoh menyongsong nya daripada terkaget Ternyata kita Tertinggal jauh pandemi penetrasi teknologi lebih cepat terjadi tergagap

Closing statement

Pandemi tampak seperti ruang gelap tidak ada celah masih ada setitik cahaya yang dapat kita gunakan untuk menunjuk arah saat ini masih berjuang untuk hidup tulisan Bapak Ibu pasti akan berlabuh jika kita tekun dan tabah melihat cahaya petunjuk tersebut. 

Acara terakhir yaitu penutup. Ditutup dengan doa sesuai dengan ajaran masing-masing.

Demikian tadi paparan materi pertemuan ke 20. Semoga bermanfaat.

Salam Literasi 

Wonosobo, Juli 2022



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB VI MELANGKAH KE JENJANG PERNIKAHAN

RESUME PERTEMUAN KE 29

RESUME PERTEMUAN KE 30