Petualangan ku adalah sejarahku

 Petualanganku adalah Sejarahku 

Wajah lelah dan badan kotor menghiasi wajah dan badan anak bungsuku sore itu. Dengan susah payah dia melepaskan beban tas yang menggantung ditubuhnya dan melepas sepatu kotor yang menempel di kakinya. Saya yang melihat kedatangannya menyambut di depan pintu dengan tersenyum. Hari ini adalah petualangan naik gunung pertama tanpa orang dewasa yang menyertai. Fardian namanya, anak umur 12 tahun, kelas 6 MI,dia bersikeras untuk naik gunung setlerep bersama teman sebayanya tanpa orang dewasa.Malam hari, dia tidur awal karena kelelahan. Di tengah malah ibunya mendengar ada suara tangis terisak, begitu dicek ternyata tangisan Fardian. Dengan lembut ibunya bertanya kenapa menangis. Jawaban Fardian membuat ibunya tersenyum geli, ternyata Fardian menangis karena ditinggal temannya ketika di puncak gunung setlerep dan belum sempat foto-foto. Akhirnya ibunya menenangkannya dengan menginjinkan Fardian naik gunung lagi suatu saat nanti.

Fardian berniat untuk naik gunung lagi setelah lebaran. Pagi itu Fardian sudah bersiap-siap untuk mengulang kembali petualangan naik gunung setlerep lagi. Dia sudah mempersiapkan kamera hpnya dengan baik. Fardian tidak akan melewatkan moment nanti di puncak setlerep. Fardian pun berangkat dengan penuh semangat. Celana bersaku banyak dan topi gunung serta tas siap menemani perjalanannya. Fardian menunggu teman temannya di tempat yang telah dijanjikan. Lama sekali menunggu teman temannya tidak kunjung datang, akhirnya dia memutuskan berkunjung ke rumah teman yang terdekat. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan tidak jadi naik gunung karena ada beberapa teman yang menggagalkan acara ke puncak gunung. 

Tidak kehilangan akal, Fardian dan teman temannya berencana meneruskan petualangan mereka ke kolam renang ketingring. Mereka mau mencoba nyali mereka untuk berenang tanpa pendampingan orang tua, dengan mencari bus sendiri dan mencari jalan menuju ke kolam renang sendiri. Mereka saling berdiskusi dimana mereka harus turun  dari bis, bayar bis berapa , jalan menuju ke kolam renang dimana dan untuk bayar kolam renangnya berapa dan lain sebagainya. Entah berapa jam mereka berenang. Sore hari tiba-tiba hp ibu Fardian berdering, Fardian meminta ibunya menunggu di pinggir jalan raya sambil membawa uang untuk bayar bis sejumlah 4 anak. Ibu Fardian cuma geleng-geleng kepala, sambil berlari menuju ke jalan raya menunggu bis yang membawa anaknya. Sambil turun Fardian tersenyum malu sambil minta maaf telah merepotkan ibunya sambil berkata "Hari ini saya puas Bu, petualanganku adalah Sejarahku".


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME PERTEMUAN KE 30

Pengalaman pertama membuat blogger.

RESUME PERTEMUAN KE 29